MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK
Beberapa
dampak yang timbul akibat
peningkatan jumlah penduduk.
1. Penurunan Kualitas Lingkungan
Peningkatan jumlah
penduduk diikuti dengan
laju pertumbuhan penduduk
yang tinggi. Hal
itu menyebabkan kebutuhan
akan barang, jasa, dan tempat
tinggal meningkat tajam
dan menuntut tambahan
sarana dan prasarana
untuk melayani keperluan
masyarakat. Akan tetapi,
alam memiliki daya
dukung lingkungan yang
terbatas. Kebutuhan yang
terus – menerus meningkat tersebut
pada giliran akan
menyebabkan penggunaan sumber
daya alam sulit
dikontrol. Pengurasan sumber
daya alam yang
tidak terkendali tersebut
mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Aktivitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sering menimbulkan
dampak buruk pada
lingkungan. Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu
di hutan ditebang.
Untuk memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana seperti
banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di
hutan tersebut . Apabila daya dukung lingkungan terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak terjamin.
Di daerah yang padat, karena terbatasnya tempat penampungan sampah, seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai. Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah. Kebutuhan transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem.
Upaya – upaya yang dilakukan
:
1. Menanam tanaman di sekitar
rumah agar oksigen
yang dihasilkan tumbuhan melalui proses fotosintesis
bertambah dan udara menjadi segar.
2. Meningkatkan kesadaran pada
diri masyarakat agar mencintai lingkungannya.
3. Membuat penampung kotoran yang tertutup agar tidak
mencemari lingkungan.
4. Tidak membuat rumah disekitar daerah industri.
5. Memanfaatkan sampah untuk pupuk
kompos atau didaur
ulang untuk dijadikan
benda lain yang bermanfaat.
2.
Berkurangnya Ketersediaan
Air Bersih
Persediaan air bersih
yang terbatas dapat
menimbulkan masalah yang
cukup serius bagi
suatu penduduk. Air
bersih dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan penduduk,
irigasi, ternak, dan
sebagainya. Namun dengan
jumlah penduduk yang semakin meningkat
berarti semakin banyak
sampah atau limbah
yang dihasilkan sehingga
akan terjadi pencemaran
air.
Pembuatan sumur
artesis untuk keperluan
industri dan kompleks
perumahan dapat mengakibatkan
sumur – sumur tradisional mengering.
Kawasan yang tertutup
rapat oleh aspal
dan beton membuat
air tidak dapat meresap
ke lapisan tanah,
sehingga pada waktu
hujan air hanya
mengalir begitu saja
melalui permukaan tanah.
Akibatnya cadangan air
di dalam tanah
semakin lama semakin
berkurang sehingga pada
musim kemarau sering
kekurangan air bersih
dan layak bagi
kesehatan.
Untuk mengetahui
air tersebut tidak
bersih atau tercemar, kita bisa
mengetahuinya dengan ciri – ciri
berikut :
Ø Adanya perubahan suhu.
Ø Adanya perubahan PH.
Ø Adanya perubahan warna,
bau, dan rasa
air.
Ø Adanya endapan atau
bahan terlarut.
Ø Adanya mikroorganisme.
Upaya -
upaya yang dilakukan
:
1.
Menyediakan kawasan
peresapan air.
2.
Tidak membuang sampah
ke sungai.
3.
Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
4.
Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti
kawasan pegunungan yang harus
selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan
di darat.
5.
Sebelum
melakukan pengolahan diperlukan
adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah
yang banyak dibuang
secara langsung ke
sungai.
3.
Berkurangnya ketersediaan
udara bersih
Udara bersih merupakan
kebutuhan pokok bagi
kelangsungan hidup manusia.
Semakin banyak jumlah penduduk
berarti semakin banyak oksigen
yang diperlukan. Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan
industri yang menggunakan bahan bakar fosil
(minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan
kadar CO2 dan
CO di udara
semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan gas - gas
pencemar seperti oksida nitrogen dan oksida belerang di udara.
Upaya untuk
mengatasinya :
v Adanya kegiatan penghijauan di setiap
tepi jalan raya, pemukiman
penduduk, perkantoran, dan pusat - pusat kegiatan lain.
v Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki
tingkat pencemaran tinggi sehingga
menimbulkan polusi.
v Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk
usaha pengendalian agar memiliki
nilai yang ekonomis.
v Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag
yang betujuan untuk mengurangi
laju erosi.
4.
Berkurangnya lahan pertanian
Peningkatan jumlah penduduk
menyebabkan kebutuhan pemukiman
dan sarana – sarana umum
terus bertambah sehingga
banyak lahan pertanian
yang dialih fungsikan,
misalnya untuk tempat
tinggal, pembangunan pabrik
dan rumah sakit.
Akibatnya, produksi pertanian
akan menurun sehingga
bahan pangan harus
di impor. Apabila
harga bahan pangan
impor tidak terjangkau
oleh masyarakat dapat
terjadi bencana kelaparan.
Untuk memenuhi kebutuhan
primer (termasuk pangan), pemerintah telah
menerapkan usaha untuk
melaksanakan swasembada bahan pangan.
Usaha konkret yang
telah dilakukan, yaitu
:
ü Ekstensifikasi pertanian dengan
cara membuka lahan
baru yang masih
memungkinkan.
ü Meningkatkan teknologi pertanian, perikanan, dan peternakan.
ü Meningkatkan persediaan bahan
makanan.
ü mengubah sikap dan cara mengonsumsi makanan, antara lain mengubah agar masyarakat
tidak hanya bergantung pada satu
jenis bahan makanan
saja.
ü Diversifikasi tanaman dan lahan pertanian.
Diversifikasi berarti penganekaragaman tanaman dan lahan untuk membudidayakannya.
Berbagai jenis tanaman
pangan perlu dibudidayakan. Berbagai macam lahan
juga perlu dimanfaatkan untuk pembudidayaan tanaman yang sesuai. Usaha lain yang terus
digalakkan adalah penerapan pancausaha tani yang meliputi pengolahan tanah, penggunaan
bibit unggul, pemupukan, pengairan, dan pemberantasan
hama / penyakit pada tanaman.
5.
Penurunan kualiatas Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha mencerdaskan manusia sehingga mampu meningkatkan
produktivitasnya untuk menghasilkan barang dan
jasa. Kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan akan terus
meningkat apabila jumlah penduduk
usia muda terus bertambah. Kemampuan menyediakan sarana dan
prasarana untuk pelayanan masyarakat termasuk pendidikan makin kecil. Apabila
suatu negara tidak mampu mencukupi dan menyediakan
sarana dan prasarana
pendidikan, banyak anak
yang tidak tertampung di sekolah - sekolah. Pada gilirannya ringkar pendidikan sebagian masyarakat tetap rendah. Rendahnya tingkat pendidikan memengaruhi produktivitas dalam rnenghasilkan
barang dan jasa.
Upaya
yang perlu dilakukan
:
·
Menyediakan sarana
dan prasarana.
·
Memberikan bantuan
dana kepada orang
yang tidak mampu.
·
Biaya siswa
berprestasi.
6. Berkurangnya pangan
Semakin banyak
penduduk maka ketersediaan
pangan berkurang, karena
apabila penduduk yang
mengomsumsi. Ini juga berhubungan
dengan ketersedian lahan
untuk pertanian karena
apabila berkurangnya lahan
pertanian mempengaruhi SDA.
Upaya yang
harus dilakukan :
v Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara berlebihan.
v Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah
perlu dikurangi karena dianggap
kurang efisien.
v Reklamasi lahan
pada daerah yang sebelumnya
dijadikan sebagai daerah
penggalian.
7. Berkurangnya
lahan pemukiman
Kepadatan
penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik
lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian,
dan sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering
dilakukan dengan memanfaatkan lahan pertanian
produktif untuk perumahan dan pembangunan sarana dan
prasarana kehidupan. Selain itu
pembukaan hutan juga sering dilakukan untuk membangun areal industri,
perkebunan, dan pertanian.
Meskipun hal ini
dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang
dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan bertambahnya
kepadatan penduduk.
8. Terjadi pencemaran lingkungan
Dari
adanya jumlah penduduk
yang tinggi menyebabkan
pencemaran lingkungan, seperti
:
v Pencemaran udara
v Pencemaran tanah
v Pencemaran air
Cara penyelesaian :
v Pencemaran udara
·
Adanya kegiatan penghijauan di setiap
tepi jalan raya, pemukiman
penduduk, perkantoran, dan pusat - pusat kegiatan lain.
·
Adanya pengendalian
terhadap kendaraan bermotor yang memiliki
tingkat pencemaran tinggi sehingga
menimbulkan polusi.
·
Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk
usaha pengendalian agar memiliki
nilai yang ekonomis.
·
Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag
yang betujuan untuk mengurangi
laju erosi.
v pencemaran tanah
·
Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi
kerusakan pada tanah.
·
Mendaur ulang
sampah.
v Pencemaran air
·
Tidak membuang
sampah sembarangan.
·
Mengkomposkan sampah
basah.
·
Mendaur ulang
sampah.
9. Meningkatnya angka
pengangguran (bagi mereka
yang tidak mampu
bersaing)
Apabila jumlah penduduk
semakin meningkat, maka
untuk mendapatkan kan
pekerjaan sangatlah sulit.
salah satu upaya
untuk mengatasinya :
·
membuka
banyak lapangan pekerjaan
.
10. Meningkatnya
tindakan kriminal
Hal ini terjadi, karena adanya
rasa putus asa
akibat kegagalan dalam meraih sesuatu, misalnya dalam
bersaing untuk mendapatkan
pekerjaan, orang tersebut pun
berfikiran untuk mencuri
dsb.
sumber : dari berbagai sumber
0 Response to "MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PENINGKATAN JUMLAH PENDUDUK"
Posting Komentar